Featured Post
Belajar Mengetik 10 Jari dengan Touch Typing
Pengalaman Belajar Mengetik 10 Jari Setelah Sebulan
Saya membuat tulisan ini untuk membagi pengalaman saya setelah sebulan belajar mengetik menggunakan 10 jari. Disini awalnya saya menggunakan keyboard laptop selama beberapa minggu, kemudian beralih ke keyboard membran biasa. Saat ini saya belum terpikir untuk membeli mechanical keyboard karena harganya yang lumayan mahal dan belum perlu juga sepertinya.
Awalnya,
Saya pertama kali menggunakan keyboard ketika SMP dan sampai sebulan lalu saya menggunakan 11 jari untuk mengetik. Satu di kiri dan satu di kanan. Hal ini menjadi sebuah kebiasaan dan saya rasa tidak ada masalah dengan hal ini. Sampai sebulan lalu dengan keajaiban algoritma Youtube saya menemukan video mengenai mengetik 200 WPM (yang ini kalo ga salah). Entah bagaimana saya tertarik dengan hal ini dan mulai belajar dan mempraktikan.
Baca juga: Tentang blog ini.
Kemudian,
Saya ingin langsung mencoba untuk test mengetik. Awalnya saya bingung mau tes mengetik dimana, tapi setelah mencari di google, saya menemukan web tes mengetik online di 10fastfingers.com. Disitu saya pilih tes mengetik bahasa Indonesia. Menggunakan 11 jari saya memiliki kecepatan rata-rata sekitar +50 WPM. Tidak begitu cepat tapi lumayan lah.
Belajar mengetik 10 jari hari pertama.
Biasanya ketika belajar sesuatu saya selalu mencari teorinya terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan yang dapat menjadi kebiasaan. Berikut rangkumannya:
Pengertian mengetik
Cara mengetik 10 Jari
- Gunakan Keyboard dengan tombol lengkap.
- Pastikan posisi duduk tegap santai.
- Posisi jari menggunakan metode home row.
- Letak pergelangan tangan melayang.
- Ketika mengetik pandangan ke layar dengan tidak melihat keyboard.
- Ketika salah terlalu panjang dalam satu kata gunakan CTRL + Backspace.
Ilustrasi dari Computerhope |
Jari telunjuk kiri diletakkan di tombol "f". Jari telunjuk kanan diletakkan di tombol "j". Kedua tombol tersebut umumnya memiliki tonjolan untuk memudahkan pengguna untuk mengetik. Jari sisanya menyesuaikan gambar dimana 4 jari kiri diletakkan di tombol a-s-d-f dan 4 jari kanan diletakkan di j-k-l-; . Ibu jari (jempol) digunakan untuk mengetik spasi.
Berdasarkan gambar, jari telunjuk memiliki jangkauan dua buah tombol. Sedangkan jari kelingking memiliki jangkauan yang lebih luas terutama jari kelingking kanan. Tapi penggunaan jari kelingking kanan ini menurut saya kurang praktis karena jari kelingking kadang meleset atau kurang tenaga. Jadi terkadang untuk tombol enter atau backspace saya menggunakan jari manis atau jari tengah.
Mempraktikan apa yang telah dipelajari
Kemudian saya praktikkan touch typing di 10fastfingers. WPM saya turun ke rata-rata 30 WPM. Ternyata sulit juga terutama harus mengangkat pergelangan tangan dan jari-jari lain selain telunjuk saya kaku.
Selama latihan mengetik menggunakan 10 jari, saya mengusahakan agar tidak terjadi typo dengan kata lain ketikkan saya harus mempunyai akurasi yang tinggi. Kenapa begitu? Karena saya rasa sia-sia saja jika mengetik dengan sangat cepat namun harus banyak menghapus. Menguras tenaga dan menguras waktu. Sangat tidak efektif.
Website / Aplikasi belajar mengetik 10 jari
Setelah menjelajahi internet sedemikian rupanya, saya akhirnya hanya menggunakan dua buah website untuk latihan mengetik 10 jari. Pada urutan pertama,
Minggu awal belajar saya menggunakan 10FastFinger (10FF) untuk berlatih mengetik. Pada 10FF terdapat beberapa mode namun mode yang saya gunakan adalah mode Tes Mengetik dan mode Tes Mengetik (Mahir). Saya menemukan bahwa latihan dengan Tes Mengetik (Mahir) lebih efektif digunakan untuk mempelajari kata-kata baru dan menaikkan akurasi. Sedangkan mode Tes Mengetik yang biasa, efektif untuk melatih kecepatan.
Saat ini (pertengahan Januari 2022) saya mempunyai kecepatan rata-rata 50 WPM dengan akurasi di atas 95%. Saya sangkut disini untuk sementara waktu. Karena sangkut di 50 WPM-an saya mencari alternatif lain untuk meningkatkan kecepatan. Kemudian saya menemukan typeracer.
Di website ini saya merasa tampilannya lebih menarik. Kita diminta untuk berlomba melawan pengunjung website lainnya. Lalu, apa yang terjadi?
WPM dan akurasi saya turun menjadi sekitar 35 WPM.
Kenapa?
Karena selama ini di 10FF yang saya latih adalah mengetik dengan pseudo-sentence (kalimat palsu) tanpa memperhatikan huruf kapital dan tanda baca. Hal ini ternyata cukup berpengaruh dalam keefektifan mengetik. Sehingga sekarang dalam berlatih mengetik saya biasanya
- Pemanasan akurasi di mode Tes Mengetik Mahir di 10FF 2-3 kali.
- Pemanasan kecepatan di mode Tes Mengetik normal di 10 FF 2-3 kali.
- Latihan mengetik di Type Racer 3-5 match.
- MonkeyType.com
- Typing.com
- Typingstudy.com
- Typingclub.com
- Nitrotype.com
- Belajarketik.com
Tapi menurut saya sejauh ini, 10FF dan typeracing paling cocok untuk saya untuk latihan mengetik cepat menggunakan 10 jari.
Kesimpulan
Jadi, setelah sebulan latihan mengetik cepat menggunakan 10 jari akhirnya saya mencapai kecepatan rata-rata 50 WPM dengan akurasi sekitar 95%. Website yang saya gunakan adalah 10FastFingers.com dan TypeRacer.com.
Target saya selanjutnya adalah 80-100 WPM untuk bulan kedua. Saya ingin menyaingi Kevin Anggara 😂😂. Sampai jumpa di bulan Februari.
Terimakasih.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Pengalaman Interview Kerja di PT. XSIS Mitra Utama (Bootcamp Java) Part 1
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pengalaman Interview Kerja di PT. XSIS Mitra Utama (Bootcamp Java) Part 2
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar